Contoh Lengkap Prakerin
Merawat Sistem Suspensi
Contoh Lengkap Prakerin Merawat Sistem Suspensi.Parakerin (praktek
kerja industri) adalah pembelajaran yang dilakukan pada dunia pendidikan yang
memiliki system ganda. Prakerin biasanya dilakukan oleh Siswa-siswi SMK. Dengan adanya program tersebut di
harapkan siwa SMK dapat dipersiapkan dan bersaing pada dunia kerja nyata. Di
tanah air dalam penyelenggaraan pendidikan system ganda peserta SMK harus
menjalani magang Industri Nah di bawah
ini adalah contoh laporan Praktek Kerja
Industri Merawat Sistem Suspensi yang
dapat kalian jadikan sebagai referensi selengkapnmya silahkan simak di bawah
ini:
Baca juga:
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
MERAWAT SISTEM SUSPENSI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT.
Karena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Laporan ini telah dapat diselesaikan.
Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk Mengikuti Ujian Semester
IV. Kegiatan Peraktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini dilaksanakan selain sebagai
syarat kami dalam kelulusan, juga merupakan praktek keahlian serta untuk
mengetahui sejauh mana hub antara pendidikan dengan keahlian yang kami peroleh
disekolah terhadap ruang lingkup perusahaan / industri.
Laporan ini disusun
berdasarkan data yang sesungguhnya yang penulis dapatkan selama melaksanakan
praktek kerja industri di PT. SUMATERA SARANA
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan Laporan Prektek Kerja
Industri ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karna itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada ;
1.
Bapak
2.
Bapak
3.
Bapak Agus, selaku mandor di PT. SUMATERA SARANA
4.
Bang Anto, selaku Pembimbing di PT. SUMATERA SARANA
5.
Rekan-rekan semua
6. Secara khusus penulis menyampaikan terima
kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta
pengertian yang besar kepada penulis,
Serta kerabat-kerabat dekat dan rekan-rekan seperjuangan yang penulis
banggakan. Semoga Allah SWT,
memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis
menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan
saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh penulis. Akhirnya
penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkompeten. Amin.
........................, APRIL 2018
PENULIS
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan dari perusahaan
Lembar pengesahan dari sekolah
Kata pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan prakerin
C. Sasaran pokok prakerin
D. Tujuan pembuatan laporan prakerin
E. Metode pengumpulan data
BAB 11 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
A.
Waktu dan tempat pelaksanaan prakerin
B. Kompetensi yang diajarkan
C. Kompetensi dan pengalaman yang didapatkan selama prakerin
a. Pengertian
b.
Model-model suspensi
c. Alat-alat
d.
Kesehatan dan keselamatan kerja
e. Langkah kerja : a. Pembongkaran bagian belakang
b. Pemasangan
bagian belakang
c. Pembongkaran
bagian depan
d. Pemasangan bagian depan
BAB 111 PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )
PRAKERIN (Praktek Kerja Industri)
merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh semua sekolah kejuruan khususnya
tingkat SMK, untuk mengenalkan pada setiap siswanya bagaimana rasanya, caranya
mengenal dunia luar (dunia usaha) dan juga untuk menambah pengalaman khususnya
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 TANJUNGBALAI.
Dimana selama ini siswa yang melakukan
pembelajaran praktek-praktek dengan skala yang kecil, hal itu membuat siswa
merasa bosan dengan itu saja yang mereka lihat dan lakukan setiap harinya.
Untuk mengatasi hal itulah maka sekolah menengah kejuruan Negeri 3 TANJUNGBALAI
mengadakan PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) atau yang selama ini dikenal
dengan PKL, (Praktek Kerja Lapangan). Dengan diadakannya program seperti ini
dapat membuat siswa yang dididik akan merasa senang dan juga menambah
pengetahuan mereka.
Selain mereka dapat mengasah kemampuan
yang mereka pelajari selama ini di sekolah, mereka juga dapat mengenal dunia
usaha atau lembaga di tempat mereka magang. Semoga dengan diadakannya program
ini pendidikan di negara kita akan semakin maju dan berkembang khususnya
dibidang sekolah kejuruan.
B.
TUJUAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
Pelaksanaan praktik kerja industri (Prakerin) diselenggarakan Sekolah
Menengah Kejuruan dengan tujuan :
1.
Meningkatkan mutu dan melevansi pendidikan kejuruan melalui peran dunia
industri/ usaha
2.
Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
3.
Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang menjadi bakat dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
4.
Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5.
Meningkatkan efesiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan
melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja.
C. SASARAN POKOK PRAKTIK KERJA
INDUSTRI (PRAKERIN)
Melihat kenyataan di atas, Dikmenjur
menetapkan strategi operasional yang berdasarkan pada kebijakan “Link and
Match” (kesesuaian dan kesepadanan) Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam
model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1989
tentang sistem Pendidikan Nasional, PP Nomor 20 tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah, PP Nomor 39 1992 tentang Peran serta Masyarakat dalam Pendidikan
Nasional, Kepmendikbud Nomor080/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan dan
Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum SMK.
D.TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN PRAKTEK
KERJA INDUSTRI
Disamping tujuan pelaksanaan praktek kerja industri tersebut,tujuan
penulisan laporan prakerin ini
Sebagai berikut:
-Siswa mampu memahami ,menetapkan dan
mengembangkan pelajaran yang dihapus dari sekolah dan menerapkan nya didunia usaha
kerja,
-Siswa mampu mencari alternatif pencerahan
masalah kewjuruan sesuai dengan program studi yang dipilih dari pelaporan,
-Menyimpulan data,guna kepentingan pribadi
siswa
-Menerapkan gambaran yang seharusnya
dalam melaksanakan praktek kerja industri sampai dimana pengetahuan atau
kemampuan dalam mengikuti praktek kerja.
E.
METODE PENGUMPULAN DATA
Metode untuk mendapatkan data-data
yang dibutuhkan dalam menyusun laporan kami mengambil metode wawancara.
Metode ini merupakan metode yang paling efektif
dalalam mengumpulkan data-data yang diperlukan. Dengan metode ini penulis
secara
langsung melakukan wawancara dengan
pembimbing di lapangan dan
karyawan. Data-data yang diperoleh
dengan metode ini antara lain ;
1.
Gambaran Umum Perusahaan
2.
Struktur Organisasi Perusahaan
3.
Bidang Usaha
4.
Inventarisasi tentang alat-alat dan benda-benda yang di kerjakan di
tempat Prakerin.
BAB 11
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
A.
WAKTU TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Waktu untuk melaksanakan Praktik kerja
industri (PRAKERIN) adalah mulai dari
tanggal 08 Januari s/d 23 Maret
2013. Praktik kerja industri di PT. SUMATERA SARANA
dimulai dari pukul 08.00 – 17.00 WIB dan Itirahat pada pukul 12.00 WIB –
13.00 WIB.
Adapun tempat untuk melaksanakan
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah di PT. SUMATERA SARANA SEKAR
Lokasi tepatnya di KUALA TANJUNG
1.
Perkenalan alat-alat yang ada di tempat pelaksanaan
kunci-kunci
alat-alat elektronik
mesin grenda
dll
B.
KOMPETENSI YANG DI AJARKAN
Kompetensi yang di ajarkan di PT.
SUMATERA SARANA SEKAR SAKTI antara lain :
1.
Memahani cara kerja mesin
2.
Memahami system suspensi, system rem, dll.
3.
Menggunakan peralatan tangan
4.
Melaksanakan pekerjaan finishing
5.
Melakukan pengukuran
6.
Menerapkan keselamatan kerja dan kesehatan kerja (K3)
C.
KOMPETENSI DAN PENGALAMAN YANG DI PEROLEH SELAMA PRAKERIN
MEMELIHARA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN RINGAN
a. PENGERTIAN
SISTEM SUSPENSI adalah system
suspense yang menghubungkan bagian kendraan terpegas (bodi kendaraan)dengan
bagian kendaraan tak berpegas (poros roda dan roda). System suspense mempunyai
fungsi ;
1.
Menyerap berbagai kejutan dan getaran yang di terima oleh kendaraan yang
di sebabkan oleh kondisi jalan, agar penumpang atau barang bawaan amn dan
nyaman serta untuk menambah stabilitas berkendaraan.
2.
Memelihara ketinggian kendaraan yang benar selame berkendara.
3.
Meneruskan gaya gerak dan gaya pengereman yang diakibatkan gesekan
roda-roda dan jalan ke chasis dan body.
4.
Menyangga berat kendaraan.
5.
Menjaga hubungan geometris antara body dan roda-roda.
6.
Memelihara kelurusan roda yang benar.
7.
Menjamin kontak ban dangan jalan pada kondiai optimal.
8.
Membantu menjaga/mengontrol arah kendaraan pada saat berkendara.
b. MODEL-MODEL SUSPENSI
Menurut konstruksinya ada dua modal
utama suspensi, yaitu
suspensi poros kaku dan suspensi
bebas.
1. Suspensi poros kuku (suspensi
rigid)
Semula semua suspensi mobil
menggunakan model ini, bahkan
sekarang pun masih banyak digunakan
pada kendaraan berat. Poros kaku
(yang tunggal) dihubungkan ke rangka
atau bodi dengan pegas (pagas
daun atau pegas koil) dan shock
absorber Jadi, tidak ada lengan-lengan
suspensi seperti pada suspensi
independen.
2.
Suspensi bebas (suspensi independen)
Biasanya suspensi independen ini
digunakan pada roda
mobil penumpang atau truk kecil.
Tetapi sekarang suspensi bebas
banyak digunakan juga pada roda
belakang mobil penumpang.
Pada suspensi independen roda-roda
kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada poros tunggal. Kedua roda
bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi.
c. ALAT-ALAT
Alat-alat
yng di gunakan adalah alat tangan antara lainnya :
1.
1 set kunci
2.
1 set kunci sok
3.
Dongkrak
4.
Palu besi
5.
Sikat baja
6.
Mistar baja
d. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1.
Pakailah pakaian kerja yang sesuai untuk bekerja di bengkel mobil
2.
Pakailah sepatu yang tertutup dan alas sepatu harus terbuat dari karet
3.
Hati-hati sewaktu menurunkan pegas daun, minta tolong seorang untuk
membantu menurunkan pegas daun, dan minta tolong seseorang untuk mendongkrak.
4.
Pasang ganjal pada roda belakang.
5.
Pastikan anda dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tidak sedang
mengantuk, lapar, dan haus.
E, LANGKAH KERJA
A.
LANGKAH PEMBONGKARAN BAGIAN BELAKANG
1.
Dongkrak mobil bagian belakang dan ganjal ban depan
2.
Lepaskan ban belakang untuk memudahkan pekerjaan dan gunakan ban sebagai
penyangga mobil.
3.
Buka mur baut ‘’U’’ dengan menggunakan kunci ring 24 mm.
4.
Buka mur baut tengah dengan menggunakan kunci ring 14 mm.
5.
Setelah mur baut tengah terbuka, keluarkan pegas daun satu per Satu.
PERHATIKAN
· Kondisi pegas daun, retak atau aus
yang berlebihan, ganti!
· Klem pegas daun rusak atau putus,
ganti!
· Kondisi baut ‘’U’’, retak, aus atau
ulirnya rusak,ganti!
· Ulir baut center pegas daun, rusak
atau aus, ganti!
B.
LANGKAH PEMASANGAN BAGIAN BELAKANG
1.
Pasang baut tengah pada dudukannya.
2.
Masukkan satu per satu pegas daun secara berurutan.
3.
Pasang mur baut tengah, kunci dengan menggunakan kunci ring 14 mm.
4.
Pasang baut ‘’U’’ dan kunci dengan menggunakan kunci ring 24 mm.
5.
Dongkrak mobil bagian belakang lalu Pasang ban.
C.
LANGKAH PEMBONGKARAN BAGIAN
DEPAN
1.
Dongkrak mobil bagian depan dan ganjal ban belakang
2.
Buka mur shock absorber dengan mengunakan kunci 30 mm, lalu nlepaskan
shock absorber.
3.
Buka mur baut ‘’U’’ dengan menggunakan kunci ring 24 mm.
4.
Buka mur pin bagian belakang terlebih dahulu dengan menggunakan kunci 30
mm.
5.
Keluarkan pin dengan menggunakan penghantar besi dan martil besi.
6.
Dongkrak pegas bagian belakang yang sudah terlepas.
7.
Buka mur pin bagian depan, lalu keluarkan pin dengan menggunakan
besi penghantar
dan martil besi.
8.
Angkat pegas daun sampai baut tengah keluar dari dudukannya.
9.
Turunkan perlahan-lahan pegas daun, lalu tarik agar keluar dari bawah
mobil.
10.
Buka mur baut tengah dengan menggunakan kunci ring 14 mm.
11.
Setelah mur baut tengah terbuka, keluarkan pegas daun satu per Satu.
D.
LANGKAH PEMASANGAN BAGIAN DEPAN
1.
Pasang baut tengah pada pada pegas daun bagian bawah, lalu letakkan di
tempat yang datar.
2.
Masukkan satu per satu pegas daun secara berurutan.
3.
Setelah semuanya terpasang, kunci dengan menggunakan kunci ring 14 mm.
4.
Pasang baut ‘’U’’ dan kunci dengan menggunakan kunci ring 24 mm.
5.
Angkat perlahan-lahan pegas daun pada dudukanya.
6.
Masukkan pin bagian depan dengan menggunakan martil, lalu kunci mur pin
dengan menggunakan kunci ring 30 mm.
7.
Angkat pegas daun dan masukkan kepala baut tengah pada dudukanya.
8.
Pasang pin bagian belakang dengan menggunakan martil dan kunci dengan
kunci 30 mm.
9.
Pasang baut ‘’U’’ lalu kunci
dengan menggunakan kunci ring 24 mm.
10.
Pasang shock absorber lalu kunci dengan menggunakan kunci 30 mm.
11.
Turunkan dongkrak lalu ketatkan semua mur atau baut.
MERAWAT SISTEM SUSPENSI
JANGAN mengabaikan kelengkapan alat
keamanan dan kenyamanan di kendaraan Anda. Kendati kelihatan kecil tetapi bisa
berarti banyak buat keamanan. Misalnya, komponen suspensi yang berfungsi
meredam getaran selama ban berputar di jalan yang dilintasinya
Shock absorber memiliki kemampuan
meredam ayunan per pada komponen penyangga roda sehingga ruang penumpang tetap
terasa nyaman tanpa guncangan (body roll). Terlebih, jika melintas di jalan
bergelombang dan berlubang.
Begitu pula dengan suspension-arm dan
ball-joint yang bertugas mencengkeram shock-absorber dan per. Perlengkapan
tersebut juga belum sempurna tanpa stabilizer. Bagian ini tidak bisa
disepelekan karena memiliki fungsi penting. Namanya saja stabilizer, maka tidak
lain sebagai peredam goyangan badan kendaraan saat menikung, agar mobil tidak
terguling akibat dorongan balik per yang tertekan saat berbelok.
Bila keadaannya seperti itu maka
hindari jalan berlubang. Jika terpaksa melaluinya, sebaiknya lambatkan
kendaraan sebelum melintasi areal yang berlubang.
Selain itu, kendaraan jangan dipaksa
membawa beban melebihi kapasitas angkutnya. Satu kali, dua kali boleh saja.
Bila terlalu sering, nilai elastisitas komponen suspensi akan melemah dan tidak
mampu bekerja maksimal.
Kebersihan komponen juga harus dijaga
terutama dari endapan dan pengaruh debu. Misalnya, karet penutup shock-absorber
yang diandalkan untuk mencegah penyusupan benda asing ke sistem hidraulik
suspensi, seringkali lebih dulu rusak dibanding komponen lain. Komponen ini
akan semakin mudah sobek jika tidak dibersihkan secara berkala.
Bentuk lain perawatan berkala adalah
melakukan pengecekan dan pelumasan komponen suspension arm roda belakang mobil
setiap 40.000 km dengan gemuk agar tidak kering.
Bila sudah terlanjur aus, segera ganti
dengan yang baru karena kalau diabaikan maka komponen cepat aus atau rusak pada
torsion beam. Keausan pada torsion beam mengakibatkan roda belakang kehilangan
keselarasannya (geometri berubah total di bagian castor, camber, toe). Kalau
torsion beam sudah rusak tidak mungkin lagi diperbaiki
Masalah yang dihadapi dan penanganan
masalah
1.
Masalah yang dihadapi
Ada beberapa masalah yang penulis
temukan pada saat penulis melakukan Praktik Kerja Industri adapun masalah yang
dihadapi adalah sebagai berikut:
1, Ketidaksamaan antara teori yang
diajarkan di sekolahan dengan ditempat Prakatik Kerja Industri atau Dunia Usaha.
2, , Adanya Praktik atau Teori yang
belum diberikan pada saat pelajaran di sekolah.
3, Penggunaan sarana-sarana yang belum
dikenal.
2.
Penanganan Masalah
Dalam penanganan masalah yang penulis
hadapi tidak lain yaitu meminta petunjuk kepada istruktur yang menanganinya,
bagaimana supaya masalah yang ada dapat diselesaikan dengan benar. Selain itu
penulis juga harus mempunyai kepercayaan diri atas solusi yang telah penulis
dapatkan dari instruktur kerja. Semua tindakan tidak akan tercapai tanpa adanya
keinginan, niat dan do‟a.
BAB IV
PENUTUP
1.
Kesimpulan
1.
Kegiatan prakerin sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi khususnya
siswa-siswi SMK NEGERI 2 TANJUNG BALAI. Dengan adanya kegiatan prakerin siswa
di tuntut untuk mempunyai sikap mandiri dan mampuh berinteraksi dengan orang
lain sehingga siswa diharapkan dapat memiliki keterampilan serta wawasan yang
tinggi.
2.
Prakerin merupakan kegiatan praktek di luar jam sekolah yang bekerja
sama dengan masyarakat atau instansi, sehingga siswa-siswi dapat berlatih untuk
mampuh bergaul dan bekerja sama dengan masyarakat luar.
3.
Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang
ahli dan professional dalam bidangnya yang mampuh memenuhi pasar nasional atau
bahkan internasional. Dengan begitu siswa-siswi akan mempunyai sikap yang akan
menjadi bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat
mengamalkan apa yang telah di perolehnya, dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Saran
Beberapa hal yang kami temukan di
lapangan saat pelaksanaan Prakerin yang sebagian kecil justru tidak kami
temukan saat mengikuti pembelajaran di kelas. Terkait dengan ini kami ajukan
beberapa saran antara lain:
1.
Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan yang
relevan dengan perkembangan teknologi di dunia kerja. Dengan demikian kami
peserta Prakerin dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh
secara maksimal.
2. Sekolah perlu memberikan penekanan pada
masalah budaya kerja yang berlaku pada instansi pemerintah maupun swasta.
Dengan demikian apabila siswa melakukan Prakerim pada sehingga pada instansi
imaksud, para siswa akan dapat menyesuaikan diri dengan mudah.
Demikian Laporan Prakerin ini kami
sampaikan, semoga bermanfaat bagi pembaca, khususnya siswa-siswi SMK